Ayo Mondok, Anak Sholeh adalah Investasi Orang Tua di Akhirat

Ditulis oleh : Andhika Haryawan

Selain hak untuk diberi nafkah, seorang anak juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Kita tahu bahwa hak bagi anak, adalah kewajiban bagi orang tua. Oleh karena itu, sudah seyogyanya seorang orang tua memperhatikan pendidikan anaknya.

Seorang anak yang diberi pendidikan yang baik ibarat tanaman yang kita rawat dengan baik, karena kita rawat maka tanaman tersebut menghasilkan buah yang bermanfaat. Sedangkan anak yang tidak diberi pendidikan dengan baik ibarat tanaman yang tidak kita rawat, atau kita biarkan tumbuh secara liar, kita tidak bisa berharap banyak terhadap tanaman seperti ini. Sungguh beruntung orang tua yang memperhatikan pendidikan anaknya, dan merugilah mereka yang melalaikannya.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Apabila anak Adam mati, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.”

Setiap perkataan seseorang boleh diterima dan boleh ditolak, boleh sepakat dan boleh tidak sepakat, kecuali perkataan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah utusan Allah yang diutus untuk memberikan petunjuk kepada manusia, jika demikian, maka setiap perkataan beliau adalah kebenaran, menerima perkataan beliau adalah jalan keselamatan.

Jika kita telah menerima perkataan Rasulullah SAW sebagai petunjuk bagi kita, maka dari hadits diatas kita telah memperoleh beberapa petunjuk, diantaranya ialah setelah kehidupan dunia ada kehidupan akhirat, yang mana kita ketahui bersama bahwa kehidupan akhirat adalah kekal, kita hidup abadi disana. Seperti apa kehidupan kita di akhirat ditentukan oleh kehidupan kita di dunia.

Kemudian, dari hadits diatas kita juga memperoleh petunjuk bahwa amal kita di dunia akan terputus ketika kita meninggal dunia, sehingga kita tidak dapat mencari bekal lagi untuk kehidupan akhirat, kita tidak dapat lagi mendulang pahala sebagai balasan dari perbuatan baik kita, kecuali tiga hal berikut : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.

Kita ketahui dari firman Allah SWT dalam Al-Qur’an bahwa sebagian orang yang meninggal dunia menyesal di alam kubur, mereka menyesal karena lalai dan tidak beramal sholeh di dunia. Mereka ingin dikembalikan lagi ke kehidupan dunia, tapi mereka tidak bisa kembali lagi. Mereka menyesal. Mereka Menangis. Tapi penyesalan mereka tidak berguna, mereka mendapatkan siksa atas kelalaian dan dosa-dosa mereka. Sementara sebagian yang lain, mereka mendapatkan balasan yang baik dari Allah, mereka mendapatkan kenikmatan-kenikmatan di surga atas amal-amal shaleh mereka di dunia.

Kenikmatan-kenikmatan yang mereka peroleh semakin bertambah-tambah dengan adanya amal yang tidak terputus meskipun diri mereka telah meninggal dunia. Salah satunya adalah anak sholeh yang mendoakannya. Anak sholeh adalah buah dari pendidikan yang telah diberikan kepadanya, dan dengan izin Allah SWT tentunya.

Apabila kita sebagai orang tua memiliki ilmu pengetahuan yang luas tentu kita dapat memberikan pengajaran sendiri kepada anak-anak kita meliputi ilmu agama dan ilmu dunia. Atau, jika kita sebagai orang tua hanya menguasai ilmu agama, maka kita dapat mengajari anak-anak kita ilmu agama, dan menitipkannya ke sekolah umum supaya anak-anak kita mendapatkan pengajaran tentang ilmu dunia.

Lantas bagaimana jika kita tidak menguasai kedua ilmu tersebut? Atau, kita menguasai tapi tidak ada waktu untuk mengajarkannya kepada anak-anak kita. Jika demikian, maka salah satu solusinya adalah dengan menitipkan anak-anak kita di pondok pesantren, insya Allah di pondok pesantren anak-anak kita akan mendapatkan pengajaran ilmu agama dan ilmu dunia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan untuk anak-anak kita, niscaya Allah akan memahamkan anak-anak kita terhadap agamanya. Wallahu a’lam bish-shawab [ ]

Leave a Reply

Your email address will not be published.